Pawang Hujan
Manusia dalam Peri Kehidupannnya tak Pernah Lepas dari Campur Tangan Alam Sekitarnya .Segala kegiatannya Mau tidak mau akan Di pengaruhi Kondisi alam yang Ada .Oleh Karenanya manusia Hanya mampu Ber adaptasi dan menyesuaikan Dengan Kondisi Alam sekitarnya .Misalnya Munculnya sawah2 Terasiring Karena Kondisi Alam yang Berbukit Di Ubud Bali dan Beberapa tempat di Indonesia .
Namun Ada kalanya manusia Melakukan Intervensi Terhadap Alam , Untuk Melaksanakan Hajat atau Urusannya .Karena memang Manusia di ANUGERAHKAN oleh Tuhan Daya CIPTA ,Rasa dan Karsa Untuk Dia Dapat Menjadi PEMIMPIN di Muka Bumi Ini .
Salah Satu INTERVENSI manusia Terhadap Alam adalah Mengalihkan Hujan atau Bahkan menahan Turunnya Hujan . Profesi Yang melakukan nya Di sebut PAWANG HUJAN . Tidak ada catatan RESMI kapan Profesi ini Bermula , Namun Menurutku WALAUPUN tidak RESMI di panggil PAWANG HUJAN , ada Orang Orang Yang Memiliki Kemampuan Mengalihkan atau Menahan Hujan Pada saat Dahulu kala .
Pada ABAD ke 7-8 Setiap Proyek Pembangunan Tempat tempat IBADAH / SUCI selalu Diawali Dengan UPACARA yang Di PIMPIN oleh Seorang maupun Beberapa Orang BRAHMANA . HAl ini dilakukan sebagai bentuk Permohonan Kepada Sang Hyang Wenang ( TUHAN ) agar Semua berjalan Lancar Tanpa kendala Apapun , Baik dari Faktor SEKALA ( manusia dan alam Termasuk hujan ) Maupun Faktor Niskala ( gangguan metafisika ) .
Saat ini Memang Sudah JARANG Sekali diadakan UPACARA tersebut diatas Namun Untuk HAJAT orang Orang Biasanya DI GUNAKANLAH JASA PAWANG HUJAN / BALIAN NERANG ( BALI ) agar ACARA Ber SKALA Keluarga Semisal SUNATAN / NIKAHAN Maupun ACARA Ber SKALA NASIONAL / INTERNASIONAL Semisal KTT dan GOLF TOURNAMENT dapat Berjalan LANCAR.
PERANAN PAWANG HUJAN ini sangat VITAL untuk acara acara yang Memang Membutuhkan CUACA CERAH agar ACARA bisa berjalan Dengan BAIK . Maka JASA PAWANG HUJAN ini tidak bisa dianggap REMEH .BAHKAN ada seorang PAWANG HUJAN untuk ACARA ACARA di sebuah WILAYAH di BALI Di GAJI BESAR +/- Rp.14.000.000 Untuk menghalau HUJAN selama 3-4 Hari ( Info seorang teman yang kerja di Sebuah Hotel).
SECARA UMUM , upaya mengalihkan hujan atau menahan Hujan aku BAGI menjadi Beberapa MACAM / TEKNIK :
1. Secara TRADISIONAL menggunakan SARANA dan MANTRA khusus
Di desa desa di JAWA masih Sering di gunakan Teknik TRADISIONAL ini dengan menggunakan beberapa SESAJI ( yaitu KOPI + ROKOK + BUnga ) kemudian 3 Buah BATANG LIDI yang Sudah Pernah dipakai , lalu Lidi tersebut di Tusukkan ke Cabe Merah Besar serta BAWANG MERAH .
Kemudian Semua di tempatkan di area khusus Dekat Tempat ACARA atau DI PUNDEN DESA ( tempat yang di sakralkan di DESA itu ) , sang PAWANG menacapkan LIDI yang telah ada CABE dan BAWANG tersebut , lalu membaca mantra Meminta BANTUAN Penjaga Desa / eyang Ingkang MBAUREKSO / guardian of the Soil ( BACA ARTIKEL ADRB yang Lain ). Biasanya MENDUNG AKAn Berpindah ke DESA Lain sehingga Hujan Turun di Tempat lain .
Selama Acara biasanya Sang PAWANG memiliki Pantangan MISALNYA Harus Menahan Buang air Besar dan Kecil , atau Berpuasa mutih atau bisa Juga PUASA BICARA .
Teknik ini menggunakan kekuatan esoteris dari Penjaga Desa Untuk memindahkan AWAN ke desa lainnya .
2. Secara tradisional menggunakan SEPASANG CELANA DALAM sang Pengantin . Di beberapa daerah di JAWA , sang PAWANG meminta syarat Celana dalam dari Pengantin Yang akan melangsungkan acara nya . Celana Dalam itu harus Sudah di pakai ( bekas Pakai ) . Kemudian PAWANG melemparkan ke ATAP RUMAH sang mempelai Wanita ( Tempat acara berlangsung ) .
TEKNIK ini didasari BAHWA hujan sebenarnya adalah REJEKI / BERKAH yang di bawa Oleh MALAIKAT . Dengan MELETAKKAN CELANA DALAM itu di ATAP rumah , Sama DENGAN menolak REJEKI / Seakan menghina MALAIKAT Pembawa Hujan tersebut , SEHINGGA HUJAN tidak JADI DATANG . Pun ada MANTRA YANG DI BACA AGAR Hujan tida Turun .
3. MENGGUNAKAN DAYA BATIN SANG PAWANG
Pawang ini Biasanya tidak banyak memakai SARANA , Dia HANYA Hadir Di TEMPAT ACARA . Kekuatan BATINNYA mampu Menggerakkan AWAN untuk Menjauh dari LOKASI ACARA berlangsung .
ada beberapa kekuatan yang di pakai biasanya :
1. khodam Ghaib Sang Pawang
2. Prana Biru Muda dari VISUDHI sang PAWANG ( chakra tenggorokan )
3. Sedulur 4 Limo Pancer
4. Dan Lain Lain
Pawang hujan adalah salah satu KHASANAH budaya nusantara , Menjaga Keharmonisan Alam Tentu nya adalah KEUTAMAAN bagi Kita semua
Semoga artikel ini dapat menambah Pengetahuan bagi teman teman PECINTA BUDAYA NUSANTARA
JAYALAH NUSANTARA JAGA PERSATUAN DAN KESATUAN
Adi Dharma Rajasa Bumi , TABANAN BALI Desember 2017
Namun Ada kalanya manusia Melakukan Intervensi Terhadap Alam , Untuk Melaksanakan Hajat atau Urusannya .Karena memang Manusia di ANUGERAHKAN oleh Tuhan Daya CIPTA ,Rasa dan Karsa Untuk Dia Dapat Menjadi PEMIMPIN di Muka Bumi Ini .
Salah Satu INTERVENSI manusia Terhadap Alam adalah Mengalihkan Hujan atau Bahkan menahan Turunnya Hujan . Profesi Yang melakukan nya Di sebut PAWANG HUJAN . Tidak ada catatan RESMI kapan Profesi ini Bermula , Namun Menurutku WALAUPUN tidak RESMI di panggil PAWANG HUJAN , ada Orang Orang Yang Memiliki Kemampuan Mengalihkan atau Menahan Hujan Pada saat Dahulu kala .
Pada ABAD ke 7-8 Setiap Proyek Pembangunan Tempat tempat IBADAH / SUCI selalu Diawali Dengan UPACARA yang Di PIMPIN oleh Seorang maupun Beberapa Orang BRAHMANA . HAl ini dilakukan sebagai bentuk Permohonan Kepada Sang Hyang Wenang ( TUHAN ) agar Semua berjalan Lancar Tanpa kendala Apapun , Baik dari Faktor SEKALA ( manusia dan alam Termasuk hujan ) Maupun Faktor Niskala ( gangguan metafisika ) .
Saat ini Memang Sudah JARANG Sekali diadakan UPACARA tersebut diatas Namun Untuk HAJAT orang Orang Biasanya DI GUNAKANLAH JASA PAWANG HUJAN / BALIAN NERANG ( BALI ) agar ACARA Ber SKALA Keluarga Semisal SUNATAN / NIKAHAN Maupun ACARA Ber SKALA NASIONAL / INTERNASIONAL Semisal KTT dan GOLF TOURNAMENT dapat Berjalan LANCAR.
PERANAN PAWANG HUJAN ini sangat VITAL untuk acara acara yang Memang Membutuhkan CUACA CERAH agar ACARA bisa berjalan Dengan BAIK . Maka JASA PAWANG HUJAN ini tidak bisa dianggap REMEH .BAHKAN ada seorang PAWANG HUJAN untuk ACARA ACARA di sebuah WILAYAH di BALI Di GAJI BESAR +/- Rp.14.000.000 Untuk menghalau HUJAN selama 3-4 Hari ( Info seorang teman yang kerja di Sebuah Hotel).
SECARA UMUM , upaya mengalihkan hujan atau menahan Hujan aku BAGI menjadi Beberapa MACAM / TEKNIK :
1. Secara TRADISIONAL menggunakan SARANA dan MANTRA khusus
Di desa desa di JAWA masih Sering di gunakan Teknik TRADISIONAL ini dengan menggunakan beberapa SESAJI ( yaitu KOPI + ROKOK + BUnga ) kemudian 3 Buah BATANG LIDI yang Sudah Pernah dipakai , lalu Lidi tersebut di Tusukkan ke Cabe Merah Besar serta BAWANG MERAH .
Kemudian Semua di tempatkan di area khusus Dekat Tempat ACARA atau DI PUNDEN DESA ( tempat yang di sakralkan di DESA itu ) , sang PAWANG menacapkan LIDI yang telah ada CABE dan BAWANG tersebut , lalu membaca mantra Meminta BANTUAN Penjaga Desa / eyang Ingkang MBAUREKSO / guardian of the Soil ( BACA ARTIKEL ADRB yang Lain ). Biasanya MENDUNG AKAn Berpindah ke DESA Lain sehingga Hujan Turun di Tempat lain .
Selama Acara biasanya Sang PAWANG memiliki Pantangan MISALNYA Harus Menahan Buang air Besar dan Kecil , atau Berpuasa mutih atau bisa Juga PUASA BICARA .
Teknik ini menggunakan kekuatan esoteris dari Penjaga Desa Untuk memindahkan AWAN ke desa lainnya .
2. Secara tradisional menggunakan SEPASANG CELANA DALAM sang Pengantin . Di beberapa daerah di JAWA , sang PAWANG meminta syarat Celana dalam dari Pengantin Yang akan melangsungkan acara nya . Celana Dalam itu harus Sudah di pakai ( bekas Pakai ) . Kemudian PAWANG melemparkan ke ATAP RUMAH sang mempelai Wanita ( Tempat acara berlangsung ) .
TEKNIK ini didasari BAHWA hujan sebenarnya adalah REJEKI / BERKAH yang di bawa Oleh MALAIKAT . Dengan MELETAKKAN CELANA DALAM itu di ATAP rumah , Sama DENGAN menolak REJEKI / Seakan menghina MALAIKAT Pembawa Hujan tersebut , SEHINGGA HUJAN tidak JADI DATANG . Pun ada MANTRA YANG DI BACA AGAR Hujan tida Turun .
3. MENGGUNAKAN DAYA BATIN SANG PAWANG
Pawang ini Biasanya tidak banyak memakai SARANA , Dia HANYA Hadir Di TEMPAT ACARA . Kekuatan BATINNYA mampu Menggerakkan AWAN untuk Menjauh dari LOKASI ACARA berlangsung .
ada beberapa kekuatan yang di pakai biasanya :
1. khodam Ghaib Sang Pawang
2. Prana Biru Muda dari VISUDHI sang PAWANG ( chakra tenggorokan )
3. Sedulur 4 Limo Pancer
4. Dan Lain Lain
Pawang hujan adalah salah satu KHASANAH budaya nusantara , Menjaga Keharmonisan Alam Tentu nya adalah KEUTAMAAN bagi Kita semua
Semoga artikel ini dapat menambah Pengetahuan bagi teman teman PECINTA BUDAYA NUSANTARA
JAYALAH NUSANTARA JAGA PERSATUAN DAN KESATUAN
Adi Dharma Rajasa Bumi , TABANAN BALI Desember 2017
Comments
Post a Comment